Semua Karena Sebab
https://blogardian.blogspot.com/2014/06/semua-karena-sebab.html
Namanya Sukerti Saiman, dari Lombok Utara. Pada saya
beliau bercerita, bahwa desanya adalah salah satu desa yang paling tertinggal
baik dari sisi pembangunan maupun ekonomi.
Di desa yang paling tertinggal ini, Pak Sukerti,
menurutnya adalah penduduk paling miskin diantara 300 kepala keluarga. Dia hanya
petani lahan kering, bertanam jagung, diselingi kacang atau yang lain.
Tak ada dalam
bayangannya untuk berpergian jauh, yang harus mengeluarkan dana dan bekal
besar. Tapi hari ini, disinilah Pak Sukerti, menunaikan Thawaf dan Sai. Bersama
jutaan manusia dari seluruh dunia, menunaikan ibadah haji. Bertasbih,
bertahmid, bertakbir, memuji-Nya.
Tak ada nalar yang bisa
dibangun untuk mencerna ini. Sukerti Saiman mencatat sejarah sebagai orang
pertama yang menunaikan rukun islam kelima dari kampungnya. Tak ada orang yang
percaya, tapi Allah sudah menciptakan sebab untuknya.
Dari Bandung, beberapa
orang tunanetra dari Yayasan Ummi Maktum juga menunaikan ibadah yang sama. Saling
tuntun, saling jaga. Terbang dari tempat yang sungguh jauh, dan melihat terang,
tapi di saat yang sama justru dilimpahi cahaya-Nya, Insya Allah.
Satu diantaranya mereka
adalah pak Hepi. Sejak mengayukan langkah pertama kakinya dari pintu rumah, dia
sudah membisikan doa yang penuh pasrah dan iba.
“Ya Allah, tak seperti
para hujaj yang lain, aku tak bisa melihat rumah-Mu yang Agung. Padahal aku
ingin melihatnya. Aku hanya mampu melihat dengan cara meraba. Maka izinkan aku
menyentuh dan meraba bangunanmu yang mulia,”doa Pak Hepi.
Maka disinilah dia.
Terseret seret oleh gelombang manusia yang ber thawaf dengan Ka’bah sebagai
pusarannya. Terjungkal-jungkal, terdorong-dorong oleh kekuatan manusia yang
bergulung-gulung.
Terjatuh-jatuh, dua
kali Pak Hepi tak berkuasa mengendalikan diri. Tapi ketika terbangun, tangannya
telah meraba dinding Kabah.
Subhannallah, Maha Suci
Allah yang jika telah menghendaki sesuatu terjadi, maka dengan berbagai alasan
akan terjadi. Tak ada sesuatu bisa menghalangi, meski alasan-alasan dan sebab
sebagai syarat terjadinya sesuatu tak
cukup terpenuhi dalam ukuran akal manusia yang lemah ini.
Pak Sukerti, Pak Hepi
termasuk saya adalah satu diantara ratusan orang lain dari seluruh dunia yang
menunaikan ibadah haji atas undangan
Rabitha Alam Islami. Satu dari sekian sebab yang dijadikan.
Allah untuk mengantar
sesuatu bisa terjadi. Dia tak pernah kehilangan alasan untuk menciptakan sebab
sebab kejadian. Dia tak pernah kehabisan cara untuk mewujudkan
peristiwa-peristiwa dalam kehidupan manusia. Dan Dia, Allah yang Maha Kuasa,
sungguh Maha Mampu menciptakan kausalitas yang tak pernah terbayang oleh
manusia.
Maka, jangan pernah
hilang harapan. Apapun asa dan hajat kita. Dan jika Dia mampu membuat sesuatu
terjadi, beyond reason, maka Dia juga mampu menhentika apapun yang terjadi juga
beyond reason. Kita selalu belajar sesuatu dan menacari hikmah di balik
segalanya. Semoga kita mampu. (Herry Nurdi)
Mina, Dzulhijah 1430 H