Penjara..
https://blogardian.blogspot.com/2014/06/penjara.html
Bagi sebagian orang pernjara adalah tempat pemasungan, pengasingan juga tempat menikmati hidup dalam belenggu. Namun sebagian yang lain mengaggap penjara tak ubahnya dunia bebas, dimana segala kemudahan dan kenikmatan hidup diperoleh.
Di negeri ini, penjara tak lagi merupakan ruang berjeruji yang membunuh sepi. Bukan tempat si bisu melagukan kehancuran hidupnya yang sunyi, seperti yang diisyaratka Pramoedya Ananta Tour, sastrawan besar Indonesia, tentang Pulau Buru.
Penjara sebenarnya telah mengajarkan banyak hal kepada insan-insan pilihan di dunia ini. Nabi Yusuf bin Yakub di daulat menjadi Nabi ketika dipenjara Raja Mesir untuk menutupi aib istrinya. Dipengapnya bui, Nabi Yusuf mendapat hikmah dan menjadi ahli takwil mimpi, yang dengannya ia berdakwah dan mengajak manusia menyembah Allah SWT.
Sejarah modern telah mencatat beberapa orang besar yang lahir di penjara. Tokoh tekemuka Ikhawanul Muslimin, Sayyid Qutb mampu mencipta sejumlah karya besar ketika dipenjara selama bertahun-tahun oleh pemerintah otoriter Mesir, sebelum akhirnya di eksekusi mati dengan cara di gantung. Salah satu master piece Qutb, tafsir Fi Zhilali Qur'an sebagian besar ditulisnya dalam ruang tahanan.
Sebagai mana Pram, penjara bagi Qutb adalah tempat menempa diri dan menabur benih. Penjara tidak mampu menaklukan jiwa mereka yang bebas dan merdeka. Ketika hukuman gantung dilaksanakan, Presiden Mesir Gamal Abdel Naser memintag Qutb menulis permohonan ampun agar di bebaskan. Tapi ia menjawab tegas, "Aku takkan menulis satu perkataan yang hina. Jika aku dipenjara karena kebenaran aku ridha. Jika aku dipenjara secara bathil, aku tidak akan menuntut rahmat dari kebathilan". Ia pun menyongsong syahid di jerat temali.
Proklamator kemerdekaan Indonesia Soekarno Hatta, Buya Hamka demikian juga dengan M Natsir sang ulama pejuang pernah di penjara dan diasingkan. Tapi mereka mampu menciptakan karya dan sejarah besar yang terus dikenang. Merekalah yang dalam terminologi Richard Lovelace, si penyair Cavalier, manusia yang dapat menjadikan penjara sebagai tempat pertapaan.
Namun kini, penjara yang dulu pernah melahirkan orang-orang besar itu kian susut bahkan lenyap dari muka bumi. Berganti menjadi ruang mewah ala hotel berbintang yang melahirkan selebritas pencemar hukum. (Chairul Akhmad)
Di negeri ini, penjara tak lagi merupakan ruang berjeruji yang membunuh sepi. Bukan tempat si bisu melagukan kehancuran hidupnya yang sunyi, seperti yang diisyaratka Pramoedya Ananta Tour, sastrawan besar Indonesia, tentang Pulau Buru.
Penjara sebenarnya telah mengajarkan banyak hal kepada insan-insan pilihan di dunia ini. Nabi Yusuf bin Yakub di daulat menjadi Nabi ketika dipenjara Raja Mesir untuk menutupi aib istrinya. Dipengapnya bui, Nabi Yusuf mendapat hikmah dan menjadi ahli takwil mimpi, yang dengannya ia berdakwah dan mengajak manusia menyembah Allah SWT.
Sejarah modern telah mencatat beberapa orang besar yang lahir di penjara. Tokoh tekemuka Ikhawanul Muslimin, Sayyid Qutb mampu mencipta sejumlah karya besar ketika dipenjara selama bertahun-tahun oleh pemerintah otoriter Mesir, sebelum akhirnya di eksekusi mati dengan cara di gantung. Salah satu master piece Qutb, tafsir Fi Zhilali Qur'an sebagian besar ditulisnya dalam ruang tahanan.
Sebagai mana Pram, penjara bagi Qutb adalah tempat menempa diri dan menabur benih. Penjara tidak mampu menaklukan jiwa mereka yang bebas dan merdeka. Ketika hukuman gantung dilaksanakan, Presiden Mesir Gamal Abdel Naser memintag Qutb menulis permohonan ampun agar di bebaskan. Tapi ia menjawab tegas, "Aku takkan menulis satu perkataan yang hina. Jika aku dipenjara karena kebenaran aku ridha. Jika aku dipenjara secara bathil, aku tidak akan menuntut rahmat dari kebathilan". Ia pun menyongsong syahid di jerat temali.
Proklamator kemerdekaan Indonesia Soekarno Hatta, Buya Hamka demikian juga dengan M Natsir sang ulama pejuang pernah di penjara dan diasingkan. Tapi mereka mampu menciptakan karya dan sejarah besar yang terus dikenang. Merekalah yang dalam terminologi Richard Lovelace, si penyair Cavalier, manusia yang dapat menjadikan penjara sebagai tempat pertapaan.
Namun kini, penjara yang dulu pernah melahirkan orang-orang besar itu kian susut bahkan lenyap dari muka bumi. Berganti menjadi ruang mewah ala hotel berbintang yang melahirkan selebritas pencemar hukum. (Chairul Akhmad)